![]() | |
kawasan lingkaran Abepura yang sering dijadikan transaksi narkoba |
JAYAPURA suara mambesak – Status Indonesia Darurat Narkoba, termasuk di Papua sepertinya benar tepat disandangkan pada tahun ini. Bagaimana tidak, peredaran ganja di kalangan anak muda khususnya di Kota Jayapura juga seperti tak terbendung. Ganja dengan mudah diperoleh dan dijual bagai sesuatu yang tak memiliki konsekensi hukum.
Jumlah pengguna maupun pengedar yang berhasil diungkap juga tak sebanding dengan mereka yang masih berkeliaran bebas dan terus kucing-kucingan dengan aparat. Para pelaku pengguna maupun pengedar juga berasal dari berbagai kalangan, mulai dari tukang ojek hingga aparat penegak hukum dan PNS.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano sendiri mengaku kaget bila daerang Lingkaran Abepura menjadi satu titik peredaran ganja yang cukup kencang di Kota Jayapura. Ia meminta persoalan ini diseriusi oleh aparat kepolisian dan didukung oleh seluruh perangkat pemerintah mulai dari distrik, kelurahan hingga RT/RW.
“Lingkaran ini jaraknya tidak jauh dengan Polsek mengapa tidak dilakukan pengamanan dan pemeriksaan ke lokasi yang dianggap cukup rawan. Dulu sudah aman tapi sekarang sedikit kacau,” kata Tomi Mano saat ditemui di Kantor Distrik Abepura, Sabtu (19/12).
Ia meminta patroli Polisi harus lebih sering mobile memantau, sebab dirinya melihat bila tak ada pengawasan dan pantauan bisa saja peredaran semakin liar. “Kemarin pelaku penikaman sopir setelah dites ternyata bukan karena Miras tapi Narkoba, saya sendiri sudah memiliki catatan mulai di Kampung Cina, Kampkey, Kampung Tiba tiba dan beberapa titik lainnya peredaran Narkoba ini sudah luar biasa, harus segera ditindak,” tegasnya.
Hal ini juga seperti yang diungkapkan Ketua RW 08 Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, Marthen Manufandu yang menyebut bahwa banyak sekali anak-anak yang menggunakan ganja di wilayah Lingkaran Abepura.
Ia merasa waib menyampaikan ini karena ingin menyelamatkan generasi muda yang notabene memiliki masa depan yang masih jauh. “Saya buka-bukaan saja, ganja di Lingkaran ini sudah sangat parah, ganja itu menyebar dan dipakai oleh anak-anak remaja, kami juga berharap ini jadi perhatian, sebab kalau kami yang menangani salah – salah juga,” singkatnya.
Kapolsek Abepura, Kompol Marthen Asmuruf melalui Kanit Reskrim, Iptu Harjaka menyebut bahwa pihaknya tidak memungkiri potensi penyebaran yang cukup tinggi di Abepura. Namun pihaknya sudah mendata daerah mana saja yang dianggap perlu diberikan catatan khusus.
“Ini masukan berarti dan kami akui bahwa ada beberapa titik termasuk di Kampung Cina dan Kampkey yang sudah beberapa kali kami grebek dan berhasil menemukan barang bukti. Tapi kami akan terus mengupayakan bisa menangkap para bandar maupun penggunanya,” singkat Harjaka. (ade/tri)
sumbernya:http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail&id=8734
Tidak ada komentar: